12 Jan 2016

SERUNYA RITUAL PAGI



Eno yang suka bergaya di depan kamera


Pagi ini sedikit berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Kenapa berbeda? Karena ponakan saya menginap di rumah. Makhluk kecil menggemaskan ini bernama Exzantus Phillipo Rheinold Sihombing. Nama yang bisa dibilang sangat panjang. Ngga mau kalah dengan deretan gerbong kereta api. Tapi jangan kuatir, cukup dipanggil Eno. Usia 5 tahun 3 bulan. Duduk di bangku TK. Termasuk golongan anak yang aktif.

Pagi ini, saya disibukkan dengan menyiapkan dan mengurus keperluan Eno berangkat sekolah. Mulai dari bangunin hingga mengantar sampai di pintu gerbang sekolah. Simak yuks gimana serunya pengalaman saya menjadi emak-emak sehari. Hihihihi.

Jam dinding menunjukkan pukul 06.15 WIB
Saya berusaha membangunkan Eno. Namun sia-sia, yang ada bukannya bangun tapi justru menangis. Alasannya masih mengantuk. Gimana ngga mengantuk? Anak TK tidurnya jam 11 malam. Masih asyik saja dengan mainannya. Ngga ada capeknya. Full power pokoknya. Seperti baterai yang baru dicas. Mau tidur pake acara “berantem” dulu, mau bangun juga begitu. Ya ampuuuun!!! Setelah mengeluarkan berbagai jurus (Wuih. Kayak di padepokan silat aja ya. Hahaha…). Eno pun akhirnya mau bangun. Fiuuuh… Walaupun tetep ya harus di gendong.

Bangun sudah. Nah, tibalah di tahap selanjutnya. Mandi. Ritual mandi pun ngga kalah heboh nih. Air hangat sudah siap. Namun si pangeran kecil belum juga mau diajak mandi. Dengan sedikit jurus“memaksa”, saya pun berhasil menaklukan Eno. Yeess!!! Cebar cebur. Semua berjalan lancar. Halaaaah. Saatnya untuk keluar dari kamar mandi. Eh, Eno malah asyik berendam. Berbaring santai. Serasa di pemandian air panas. Tadi aja, diajak mandi ngga mau. Walah … walah … walah. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat aksi Eno. Kali ini saya pun  mengalah tetapi dengan perjanjian tidak lama-lama. Eno setuju. Saya beri Eno kesempatan beberapa saat untuk menikmati aksinya. Hampir 10 menit, acara berendam pun selesai. Waktunya untuk berpakaian. Eno merengek karena kedinginan. *tepuk jidat

Lanjuuut. Sekarang saatnya untuk sarapan. Tapi kali ini ngga ada rengekan sama sekali. Lancar tanpa hambatan. Siiiip!!! Sarapan dengan menu standar ala anak-anak. Chicken Nugget. Not recommended menu ya ibu-ibu. Tapi boleh lah sesekali. Hihihihi. Alasannya sih karena lebih praktis. Gampang menyajikannya. Tinggal cemplungin ke minyak goreng. Beres. Ngga perlu bumbu ini itu. Eno melahap chicken nugget plus kecap tanpa banyak komentar. Sepiring nasi pun berpindah ke perut kecil milik Eno. Siap untuk dicerna. Cukup bagi Eno yang aktif. 

Pukul 07.30 WIB
Butuh waktu sekitar satu jam lima belas menit sampai Eno siap untuk berangkat sekolah. Mulai dari bangun tidur, mandi, berpakaian dan sarapan. Masuk sekolah pukul delapan tepat. Berarti masih ada waktu setengah jam. Eno menonton film kartun kesukaannya, Masha and the Bear. Sementara itu, gantian saya yang berkemas. Ngga pake mandi (Ssstttt! Rahasia ya. *kedip-kedipin mata). Waktunya mepet sih. Mandi terburu-buru kurang mantap. Bau? Ngga dong. Ada senjata ampuh. Parfum! Semprot-semprot aja udah wangi. Ngga ketahuan kan? Hahahaha.

Pukul 07. 45 WIB      
Semua sudah siap. Bekal juga sudah masuk tas. Saya dan Eno meluncur ke sekolah dengan menunggangi Valentino. Hayyooo… Pasti ada yang penasaran siapa Valentino itu? Ngaku, ngaku. Yang pasti bukan kuda sembrani lo, ya. Tuh kan ada yang tambah penasaran. Iya deh, saya kasih tau. Valentino adalaaaah…… motor MIO hijau kesayangan saya. Hahahahaha. Untuk yang tadi sudah penasaran. Maaf ya kalau jawabannya  ternyata jauuuh banget dari ekspektasi. Upsss! 

aksi lucu Eno

Sesampai di sekolah, Eno langsung disambut oleh guru kelasnya. Itu artinya tugas saya pagi ini selesai. Horeee!!! Sekian. Demikian pengalaman saya menjalani keseruan sehari menjadi emak-emak.  

Ini ceritaku. Bagaimana ceritamu??


#OneDayOnePost
#HariKedua



Yippee!!!
rOMa Pakpahan


2 komentar:

  1. Saya juga sedang berperan menjadi ayah buat anak pertama saya nih, seru2 gimana gitu.. masih usia 10 bulan dan sedang menggemaskan sekali..

    Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang baik. Salam buat Eno ya, mbak.. Semoga tumbuh menjadi manusia yang berguna dan membanggakan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin. Makasih, bang. Itung-itung saya belajar jadi seorang ibu. Peran yang sungguh luar biasa.

      Hapus

terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)